CERPEN APANYA DONG ?
APANYA DONG ? Pikir-pikir apanya-apanya, a…panya do…ng? Sesuatu yang sangat menari…k Dia punya apa? Kenapa guru- guru menyuakainya? Lihat nilai Sains-nya, Inggrisnya, BI-nya, Semua biasa saja. Itu yang kusenandungkan jika aku mengigingat Jonat . Semua teman menyukai Jonat. Guru-guru pun demikian, selalu memberi senyuman yang paling menawan untuk Jonat. Sedang aku? Guru-guru hanya mengangguk jika kutegur. Bahkan ada seorang guru (sst enggak usah kusebut ya namanya) yang hanya mengedipkan matanya sejenak jika aku menengurnya. Sampai-sampai aku malas menegur guru tersebut. Kalau teman-temanku? Biasa saja, bahkan ada yang tidak menyukaiku. Mulanya aku tak terlalu memikirkan Jonat. Ceritanya siang itu nilai tes IPS-ku tertinggi di kelas. Senyumku selalu merekah sejak kedua jempol Pak Atur diacungkan untukku. Aku menjadi perhatian kelas saat itu. Teman-teman juga kurasa mamandang takjub padaku. Pokoknya siang itu adalah milikku dan aku semakin saksama mendengar pelajaran dari...